Rabu, 30 Agustus 2023

Pengertian Teks Eksplanasi, Ciri, Struktur, dan Contohnya

 Untuk memahami apa yang dimaksud dengan teks eksplanasi, kita bisa pelajari setiap detailnya, mulai dari ciri-ciri, struktur, contoh, dan cara membuatnya.

“Selamat siang pemirsa. Sekarang saya berada di Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau. Seperti yang terlihat di belakang saya, perkebunan penduduk mengalami imbas dari kebakaran hutan. Terlihat asap yang mengepul di udara dan menganggu aktivitas warga,”

Pernahkah kamu menonton atau membaca berita tentang bencana alam? Biasanya, terdapat penjelasan mengenai proses terjadinya peristiwa tersebut. Nah, pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, ada sebuah teks yang dibuat untuk menjelaskan sebab akibat sebuah peristiwa. Teks ini dinamakan teks eksplanasi.

Pengertian Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi adalah teks yang berisi penjelasan mengenai suatu fenomena atau peristiwa, baik fenomena alam maupun fenomena sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena alam yang dimaksud bisa berupa tanah longsor, gempa bumi, gunung meletus, kebakaran hutan, proses terbentuknya pelangi, dan sebagainya. Sedangkan fenomena sosial yang dapat dijelaskan oleh teks eksplanasi antara lain; aksi demonstrasi, tawuran, peperangan, dan lain-lain.

Teks eksplanasi bertujuan memberikan pemahaman dan wawasan secara jelas kepada pembaca. Itulah mengapa, di dalam teks eksplanasi harus memuat proses, sebab, dan akibat suatu kejadian.

 

Ciri-ciri Teks Eksplanasi

Ada empat ciri-ciri teks eksplanasi, yaitu Faktual, Keilmuan, Informatif, dan Pembahasan yang Bersifat Umum. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Faktual

Artinya, teks eksplanasi memuat informasi yang nyata dan benar adanya.

 

2. Bersifat Keilmuan

Teks eksplanasi membahas fenomena yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Misalnya, gempa bumi dikaitkan dengan ilmu Geografi. Atau aksi demonstrasi yang dibahas dari sudut pandang ilmu Sosiologi.

 

3. Informatif

Teks eksplanasi bertujuan untuk memberikan informasi tanpa mempengaruhi pembaca. Ingat ya, teks eksplanasi hanya menjelaskan proses terjadinya suatu kejadian, bukan untuk membujuk siapapun.

 

4. Membahas hal-hal yang bersifat umum

Teks eksplanasi menjelaskan peristiwa yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. 


Pola Pengembangan Teks Eksplanasi

Ada 2 pola pengembangan dalam membuat teks eksplanasi. Pertama, pola pengembangan proses. Kedua, pola pengembangan sebab akibat. Apa perbedaannya? Simak penjelasan dan contohnya di bawah ini:

 

1. Contoh Teks Eksplanasi Pola Pengembangan Proses 

Teks eksplanasi dengan pola pengembangan prosesdisusun berdasarkan kronologi atau sesuai urutan waktu saat peristiwa terjadi.

Contoh:

Pada Juli 1826, Belanda mengulangi serangannya ke Daksa lagi. Oleh Pangeran Diponegoro, Daksa telah dikosongkan terlebih dahulu. Sewaktu tentara Belanda kembali dari Daksa untuk menuju ke Yogyakarta, dengan tiba-tiba, dihadang dan dibinasakan oleh pasukan pangeran Diponegoro dari tempat persembunyiannya. Setelah mendapat kemenangan itu, pasukan Pangeran Diponegoro dengan secepat kilat menghilang dari Daksa. Beberapa bulan setelahnya, atas anjuran Kyai Mojo, Pangeran Diponegoro mengadakan penyerangan besar ke Surakarta. Di bulan Oktober 1926, pasukan Diponegoro menyerang Belanda di Gawok dan memperoleh kemenangan yang gemilang.”

Kata yang dicetak tebal pada teks eksplanasi di atas menandakan urutan peristiwa tersebut terjadi. Gimana, teman-teman? Apakah kalian sudah paham?

 

2. Contoh Teks Eksplanasi Pola Pengembangan Sebab Akibat

Teks eksplanasi dengan pola pengembangan sebab akibat  memposisikan sebab sebagai gagasan utama, dan akibat sebagai rincian pengembangan, atau sebaliknya.

Contoh:

“Hujan merupakan fenomena alam yang biasa terjadi. Hujan umumnya diawali oleh proses penguapan air laut karena panas matahari. Panas matahari menyebabkan air menguap ke udara, baik itu air laut, air sungai, air danau, juga air dari kandungan makhluk hidup lainnya. Proses yang selanjutnya terjadi yaitu kondensasi atau pemadatan uap air dan menjadi sebuah embun.”

Dari paragraf di atas, kita dapat memahami bahwa panas matahari merupakan penyebab terjadinya hujan, atau bisa dikatakan hujan merupakan akibat dari proses penguapan air laut. Perhatikan kalimat yang dicetak tebal ya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar